Abdul Mu’ti: Perjalanan Karier dan Peranannya dalam Kabinet Indonesia Maju

Abdul Mu’ti: Perjalanan Karier dan Peranannya dalam Kabinet Indonesia Maju
Abdul Mu’ti adalah sosok yang dikenal luas dalam dunia pendidikan dan keagamaan di Indonesia. Dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Abdul Mu’ti dipercayakan untuk menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Keagamaan, sebuah posisi yang memungkinkan dirinya untuk memberikan kontribusi langsung terhadap kebijakan pendidikan dan penguatan nilai-nilai keagamaan di Indonesia. Sebagai seorang yang berkompeten di bidang pendidikan dan dikenal sebagai tokoh intelektual dan ulama, Abdul Mu’ti memiliki peran penting dalam mengembangkan kebijakan yang dapat mendorong kemajuan pendidikan, serta menjaga keberagaman dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Latar Belakang Pendidikan dan Karier Awal
Abdul Mu’ti lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 30 Maret 1967. Ia berasal dari keluarga yang sangat menghargai pendidikan agama dan ilmu pengetahuan. Sejak muda, Abdul Mu’ti sudah menunjukkan ketertarikan yang besar pada ilmu agama Islam dan pendidikan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di berbagai lembaga pendidikan, antara lain Pesantren Tebuireng di Jombang, yang dikenal sebagai salah satu pesantren terbesar dan berpengaruh di Indonesia.
Setelah menamatkan pendidikan tingkat dasar dan menengah, Abdul Mu’ti melanjutkan studi ke Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, di mana ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu pendidikan. Tidak hanya itu, ia juga melanjutkan pendidikannya ke Universitas Dar Al-Hekma di Jeddah, Arab Saudi, untuk meraih gelar Master dalam bidang Ilmu Pendidikan.
Peranannya di Dunia Pendidikan
Abdul Mu’ti dikenal sebagai seorang pendidik dan intelektual yang telah banyak berkontribusi dalam pengembangan dunia pendidikan Indonesia. Selain berperan dalam berbagai organisasi pendidikan, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, serta pembinaan karakter.
Salah satu langkah awal yang mencatatkan namanya dalam sejarah dunia pendidikan Indonesia adalah ketika ia dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Dalam kapasitas ini, Abdul Mu’ti berperan dalam mendorong berbagai program pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai keislaman moderat, serta memperjuangkan pendidikan karakter untuk membentuk generasi yang cerdas, berakhlak, dan peduli terhadap kemanusiaan.
Sebagai Sekretaris Jenderal PBNU, Abdul Mu’ti juga berperan dalam memperkuat jaringan pendidikan pesantren di seluruh Indonesia, mendorong para santri dan pendidik pesantren untuk berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia secara keseluruhan.
Menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Keagamaan
Pada Kabinet Indonesia Maju, yang dilantik pada 23 Oktober 2019, Presiden Joko Widodo memberikan kepercayaan kepada Abdul Mu’ti untuk menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Keagamaan. Dalam peran ini, Abdul Mu’ti bertugas untuk memberikan masukan kepada Presiden terkait kebijakan pendidikan nasional, serta penguatan nilai-nilai keagamaan di Indonesia. Sebagai seorang yang memiliki rekam jejak panjang dalam dunia pendidikan dan memiliki hubungan erat dengan berbagai pesantren dan lembaga pendidikan, Abdul Mu’ti diharapkan dapat mengembangkan kebijakan yang menyatukan nilai-nilai agama dengan pendidikan modern yang inklusif.
Kontribusi dan Kebijakan Utama Abdul Mu’ti
Sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Keagamaan, Abdul Mu’ti memiliki sejumlah kebijakan utama yang ia dorong, di antaranya:
Peningkatan Kualitas Pendidikan di Daerah Tertinggal Abdul Mu’ti memiliki perhatian besar terhadap ketimpangan pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan. Salah satu perhatian utama yang ia perjuangkan adalah pemerataan kualitas pendidikan antara daerah urban dan perdesaan, serta pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Abdul Mu’ti mendorong adanya kebijakan yang lebih adil dalam distribusi sumber daya pendidikan, serta memperkuat peran guru sebagai garda terdepan dalam mewujudkan kemajuan pendidikan di daerah-daerah tersebut.
Pendidikan Karakter dan Keagamaan yang Moderat Mengingat Indonesia adalah negara dengan keragaman agama dan budaya, Abdul Mu’ti berfokus pada penguatan pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai moderat dalam beragama. Ia mengusung konsep pendidikan yang mengutamakan toleransi, kerukunan antar umat beragama, dan penghormatan terhadap keberagaman. Dalam hal ini, ia juga mengkampanyekan pentingnya pendidikan berbasis Islam rahmatan lil-‘alamin (Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam), yang dapat membangun masyarakat yang damai dan inklusif.
Reformasi Kurikulum Pendidikan Abdul Mu’ti juga berperan dalam mendorong reformasi kurikulum pendidikan yang lebih relevan dengan tantangan zaman, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja yang semakin dinamis. Ia mendukung agar pendidikan di Indonesia tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan soft skills dan kompetensi sosial yang penting bagi kehidupan masyarakat di abad ke-21.Putulogin
Pemenuhan Kebutuhan Guru dan Pengajaran Berbasis Teknologi Sebagai bagian dari kebijakan pendidikan yang lebih adaptif, Abdul Mu’ti memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan digital dengan memanfaatkan teknologi informasi. Selama pandemi COVID-19, Abdul Mu’ti aktif mengkampanyekan penerapan pendidikan jarak jauh dan pendidikan berbasis online untuk memastikan bahwa proses pembelajaran tetap berjalan meskipun dalam situasi yang penuh tantangan. Ia juga menekankan pentingnya pelatihan dan peningkatan kapasitas guru, agar mereka dapat mengajar dengan metode yang lebih modern dan efektif.
Pendidikan Inklusif dan Aksesibilitas untuk Semua Abdul Mu’ti juga memperjuangkan pendidikan inklusif, yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Ia berfokus pada program-program yang memperkuat pendidikan untuk semua, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, maupun fisik. Ia juga mendukung pemberian beasiswa pendidikan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mereka mendapatkan kesempatan yang sama dalam memperoleh pendidikan berkualitas.
Penguatan Peran Pesantren dalam Pendidikan Nasional
Sebagai seorang yang berasal dari latar belakang pesantren, Abdul Mu’ti sangat memperhatikan peran pesantren dalam sistem pendidikan Indonesia. Ia mendorong agar pesantren menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional dengan memberikan pengakuan yang lebih besar terhadap kontribusi pesantren dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki kedalaman ilmu agama.
Abdul Mu’ti juga berperan dalam upaya untuk memperkuat pendidikan pesantren modern, yang menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum. Melalui kebijakan-kebijakan yang ia dorong, Abdul Mu’ti ingin memastikan bahwa pesantren tidak hanya menjadi tempat untuk belajar agama, tetapi juga sebagai pusat pengembangan keterampilan dan kapasitas intelektual bagi para santri.
Kesimpulan
Abdul Mu’ti adalah seorang tokoh yang telah lama berkiprah di dunia pendidikan dan keagamaan, dengan fokus besar pada penguatan pendidikan karakter, toleransi antar umat beragama, dan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan dan Keagamaan, ia memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah merumuskan kebijakan yang dapat mendorong Indonesia menuju pendidikan yang lebih baik, serta memperkuat kerukunan sosial yang berbasis pada keberagaman.Putulogin
Kontribusinya dalam memajukan pendidikan di Indonesia, baik melalui kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif, pemenuhan kualitas guru, dan penguatan pesantren, menjadikannya sebagai sosok yang sangat penting dalam proses reformasi pendidikan di Indonesia. Abdul Mu’ti adalah figur yang terus berkomitmen untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, berkeadilan, dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.